LEGENDA BULU TANGKIS INDONESIA



Profil Biodata Legenda Bulutangkis Susi Susanti

Nama lengkap : Lucia Francisca Susanti Haditono 

Tempat lahir : Tasikmalaya, Jawa Barat

Tanggal Lahir : 11 Februari 1971  

Kewarganegaraan : Indonesia 

Tinggi badan : 165 cm 

 Pegangan raket : kanan


Perjalanan Karier Susi Susanti

    Susi Susanti tumbuh bersama bulutangkis dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, khususnya orangtua. Ia berlatih di klub badminton milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya, selama tujuh tahun dan menjelma menjadi sosok yang memenangi banyak kejuaraan level junior.  Hingga pada tahun 1985 saat mulai masuk SMP, Susi Susanti pindah ke Jakarta untuk lebih serius menekuni bulutangkis. Kisah hidupnya sebagai sang juara dituangkan dalam film berjudul Susi Susanti: Love All (2019).

    Susi terkenal sebagai pemain bertahan yang memiliki daya tahan sangat kuat dan suka melakukan reli panjang untuk melemahkan stamina lawan serta memancing kesalahan. Gaya itu sangat kontras dengan pemain wanita top pada masanya seperti Bang Soo-hyun, Tang Jiuhong, Huang Hua, dan Ye Zhaoying, yang menggunakan gaya yang lebih agresif. Memasuki umur 14 tahun, Susi Susanti berhasil menyabet gelar Juara World Championship Junior tahun 1985. Ia meraih nomor tunggal putri, ganda putri, dan campuran. Hingga pada tahun 1987, wanita berdarah Tionghoa itu kembali berhasil meraih gelar itu lagi dari nomor tunggal dan ganda putri. Susi junior membuat dunia kagum karena berhasil meraih gelar juara dunia junior sebanyak 5 kali.

    Karier profesional Susi Susanti dimulai dengan memenangkan Indonesia Terbuka pada tahun 1989. Sejak saat itu, prestasi demi prestasi di kancah profesional dunia kian diborongnya. Susi berhasil mempersembahkan Piala Sudirman pertama kali untuk Indonesia. Tak hanya itu, kehebatannya juga terasa di ajang All England dengan menorehkan gelar juara sebanyak empat kali 1990, 1991, 1993, dan 1994. Pada tahun 1993, ia keluar sebagai juara dunia. Padahal satu tahun sebelumnya, dirinya telah merebut medali emas di ajang Olimpiade Barcelona 1992.Ketika memasuki tahun 1997, saat generasi muda mulai bermekaran, Susi Susanti kemudian memilih mengundurkan diri dari dunia bulutangkis lalu memutuskan menikah dengan Alan Budikusuma, atlet yang sama-sama meraih medali emas di Olimpiade Barcelona bersamanya pada 1992. Keduanya menikah setelah 9 tahun berpacaran.

Prestasi Tunggal Putri:

 Juara World Championship Junior 5 kali 1985 Juara SEA Games 1987, 1989, 1991, 1995, 1997 (beregu)

Juara Indonesia Open 1989, 1991, 1994, 1995, 1996, dan 1997 

Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994 

Juara Australia Open 1990

 Juara China Taipei Open 1991, 1994 dan 1996 Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992 Medali Perunggu Asian Games 1990, dan 1994

Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996 

Juara World Championship 1993 

Juara World Cup 1989, 1990, 1993, 1994, 1996, 1997 

Juara World Badminton Grand Prix 1990, 1991, 1992, 1993, 1994, dan 1996 

Juara Malaysia Open 1992,1993, 1994, 1995, dan 1997 

Juara Japan Open 1991 1992, 1994, dan 1995 

Juara Korea Open 1995 

Juara Dutch Open 1993, 1994 

Juara German Open 1992, 1993 1994

Juara Denmark Open 1991 dan 1992

 Juara Thailand Open 1991, 1992, 1993, dan 1994 

Juara Swedish Open 1991 1992 

Juara Vietnam Open 1997

Beregu Putri: 

Finalis Piala Sudirman 1991, 1993 dan 1995

 Finalis Piala Uber 1998 Finalis Asian Games 1990 dan 1994

 Semifinalis Piala Uber 1988, 1990 dan 1992 

Juara Piala Sudirman 1989 

Juara Piala Uber 1994 dan 1996 

Juara PON 1993 

Juara Sea Games 1987, 1989, 1991, 1993 dan 1995





Komentar

Postingan populer dari blog ini